Petugas Rutan Kelas II B Tanjung Redeb menggeledah barang bawaan pengunjung

Kesiapan Rutan Tanjung Redeb Jelang Idul Fitri, Mulai Pemberian Remisi hingga Perketat Layanan Besukan

Berita

detikberau.com, Tanjung Redeb – Beberapa  hari jelang hari raya Idul Fitri 1445 Hijriyah, Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas II B Tanjung Redeb tengah mempersiapkan berbagai hal untuk warga binaan pemasyarakatan (WBP) dan layanan besukan bagi masyarakat, Sabtu (6/4/2024).

Untuk WBP, diakui Kepala Rutan, Dadang Firmansyah pihaknya sudah mengusulkan untuk memberikan remisi atau pemotongan masa tahanan kepada 422 orang WBP.

Dari jumlah tersebut 3 diantara mendapat Remisi Khusus (RK) II atau langsung bebas. Namun demikian ada satu yang terpaksa harus menjalani subsider atau denda tambahan masa tahanan lantaran tidak mampu membayar denda.

“Besarannya antara 15 hari hingga 2 bulan,” katanya.

Berikutnya untuk layanan besukan selama Idul Fitri, pihak Rutan meyakini jika jumlah masyarakat yang membesuk melonjak. Oleh sebab itu, kata Dadang, sama seperti tahun-tahun sebelumnya, pihak Rutan akan mendirikan tenda di lapangan dekat wilayah blok hunian agar bisa menampung lebih banyak pembesuk.

“Yang sebelumnya pada hari biasa lokasi pembesuk hanya di dekat gereja yang tempatnya terbatas, namun ini kita siapkan yang lebih luas,” tambah Dadang.

Pria yang permah menjabat sebagai Plt. Karutan Kelas II B Weda, Halmahera Tengah, Maluku Utara itu menegaskan pula, meski fasilitas pelayanan dipernyaman oleh petugas sipir, namun untuk pemeriksaan keamanan akan lebih diperketat.

Seluruh petugas staf akan dilibatkan dalam pengamanan termasuk aparat keamanan dari TNI-Polri juga akan ikut dilibatkan dalam hal penjagaan di kawasan Rutan.

“Dari tempat parkir hingga pembesuk masuk ke dalam rutan itu akan diperhatikan ketat oleh petugas, namun untuk mekanisme dan standar operasional prosedur tidak ada perubahan,” tegasnya.

Mekanisme dan SOP yang dimaksud yakni pihak keluarga akan diberi waktu besukan 15 menit sekali besuk dengan maksimal lima orang. Apabila ada tambahan keluarga yang lain maka diharap bergantian.

“Yang akan kita tekankan disini adalah dengan memperkuat penggeledahan barang dan badan. Untuk di pintu utama kita siapkan meja untuk penggeledahan barang makanan, kemudian ketika masuk akan dilakukan penggeledahan badan, akan kita siapkan juga petugas sipir wanita,” jelas Dadang.

“Jadi kita pisahkan antara penggeledahan barang dan penggeledahan badan biar lebih maksimal,” tandasnya. (mgn*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *