detikberau.com, Tanjung Redeb – Syiar dakwah Ustaz Mahya rupanya tak hanya ia lakukan di daratan, melainkan hingga ke laut lepas di Muara Pantai Berau. Agenda itu merupakan niatan yang diinisasi oleh Panitia Hari Besar Islam (PHBI) PT Berau Coal.
Sabtu (13/9/2025) pagi yang teduh, ustaz kondang di Bumi Batiwakkal itu diajak rombongan manajemen perusahaan menuju transshipment point, atau lokasi pemuatan batubara.
Perjalanan tersebut, mereka tempuh dengan menumpang speedboat atau perahu cepat dari Dermaga Sanggam, Tanjung Redeb dengan menempuh perjalan sekira dua jam.
Menurut Uztaz Mahya, dirinya mengaku terkesan, dengan kesempatan yang diberikan oleh PT Berau Coal untuk mengisi tausiyah dalam safari peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di kantor terapung tengah laut.
Kedatangannya itu pula, disambut hangat oleh karyawan yang sehari-harinya bertugas di kapal tersebut.
“Alhamdulillah, saya ikut kegiatan safari maulid nabi yang sungguh luar biasa. Selama ini saya berdakwah di kampung-kampung di daratan, dan ini pertama kalinya ceramah di atas kapal, di Transshipment Point PT Berau Coal,” ungkapnya.
Safari pengajian memang rutin digelar PT Berau Coal setiap peringatan hari besar Islam. Kegiatan ini menjadi wujud komitmen perusahaan dalam memberikan ruang spiritual bagi karyawan.
Agenda itu pula dimaksudkan sebagai salah satu pilar dalam menopang operasional yang aman, selamat dan produktif. Kegiatan di Transshipment Point itu pula merupakan kedua kalinya digelar selama beberapa tahun.
Tausiyah yang disampaikan kali ini bertema, keteladanan Nabi Muhammad SAW sebagai sosok yang dapat dijadikan teladan dalam seluruh aspek kehidupan. Diawali dengan bacaan surah-surah pendek, selawat.
“Nabi Muhammad bukan hanya teladan sebagai seorang rasul. Beliau juga ayah yang penuh kasih, anak yang berbakti, tetangga yang peduli, bahkan kakek dan paman yang penuh perhatian. Sifat-sifat inilah yang sepatutnya kita teladani dalam keseharian,” pesan Ustaz Mahya.
Bagi para karyawan, kesempatan ini menjadi momen langka, bisa memperingati maulid nabi dengan cara berbeda, menyatu dengan laut sekaligus memperkuat nilai-nilai religius di tempat kerja.
Sementara bagi Ustadz Mahya, pengalaman ini akan terus membekas.
“Berdakwah di tengah laut menjadi pengalaman spiritual tersendiri bagi saya. Semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala memberikan keberkahan untuk seluruh karyawan Transshipment Point PT Berau Coal, dan semoga perusahaan makin jaya dan berkah. Terima kasih sudah memberikan saya pengalaman pertama kali berdakwah di atas kapal yang luar biasa,” ucapnya.
Sebelum kembali ke Tanjung Redeb, Ustadz Mahya bersama manajemen PT Berau Coal sempat menikmati kopi di anjungan kapal. Dari atas, hamparan laut yang tenang dan cerita para pekerja menemani sore itu, menjadi penutup manis dari sebuah perjalanan dakwah yang istimewa. (*tim/ADV)
