SIDAMAI, Program Karya Mustaring Wujudkan Sistem Sekolah Idaman Damai Aman dan Indah

SIDAMAI, Program Karya Mustaring Wujudkan Sistem Sekolah Idaman Damai Aman dan Indah

detikberau.com, Tanjung Redeb – Menyimak fenomena yang kerap terjadi di lingkungan sekolah mulai dari sistem pembelajaran yang sering dikeluhkan oleh murid, konflik antara orang tua siswa dengan pihak sekolah, masalah perundungan, hingga isu kebersihan.

Semua situasi tersebut yang membuat Mustaring kemudian, menciptakan program dalam aksi perubahan yang ia beri nama SIDAMAI atau Sekolah Idaman, Damai, Aman dan Indah.

Pria yang menjabat sebagai Kepala Seksi (Kasi) Kelembagaan, Sarana dan Prasarana SMP Dinas Pendidikan Berau itu mengaku, cukup miris apabila lingkungan sekolah yang semestinya merupakan ruang menimba ilmu malah menjadi kawasan yang banyak menimbulkan permasalahan.

“Fenomena tersebut yang kemudian membuat saya berpikiran akan membuat suatu program yang dimana sistem dalam suatu sekolah tersebut dapat meminimalisir konflik,” katanya, Selasa (15/4/2025).

Sebagaimana dalam beberapa potongan kata dari programnya, yakni Sekolah Idaman. Mustaring menginginkan adanya sebuah konsep yang mewujudkan lingkungan pendidikan yang ideal, dimana sekolah menjadi tempat yang menyenangkan bagi seluruh warganya.

Ketika telah tercipta sekolah idaman. Barulah masuk dalam langkah mencegah terjadinya konflik internal antara pihak sekolah mulai guru, murid dan staf yang oleh Mustaring dibahas ke metode damai.

“Damai yang dimaksud adalah menciptakan keharmonisan seluruh penduduk sekolah,” tambahnya.

Lebih lanjut, adapula menciptakan sistem aman. Didalamnya membahas mengenai hal-hal yang mengganggu keamanan para pihak sekolah. Seperti kasus perundungan (bullying), kekerasan dan intoleransi atau tidak menerima perbedaan suatu kaum, ras dan agama.

Kemudian terkahir adalah indah, yang tentu saja memiliki makna lingkungan sekolah yang bersih, hijau dan tertata rapi, menciptakan suasana belajar yang inspiratif dan menyenangkan.

“Semua persoalan yang cukup kompleks itu kita rembuk dan kita tuntaskan menjadi satu sistem yakni SiDamai tadi, dengan harapan penerapannya dapat berjalan maksimal paling tidak mencegah angka kasus,” tandasnya. (*mgn)

administrator

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *