Sakirman Satu Diantara Lima Tokoh yang Terima Penghargaan Tanda Kehormatan Abdi Bakti Tani Nelayan

Sakirman Satu Diantara Lima Tokoh yang Terima Penghargaan Tanda Kehormatan Abdi Bakti Tani Nelayan

detikberau.com, Kubar – Mewakili Kabupaten Berau, Anggota DPRD, Sakirman berhasil menyabet penghargaan kehormatan Abdi Bakti Tani Nelayan. Karena dianggap berjasa terhadap kemajuan petani nelayan di Kaltim khususnya wilayah Bumi Batiwakkal.

Pemberian sertifikat penghargaan tersebut dilakukan oleh Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud di Taman Budaya Sendawar, Kutai Barat, pada Pembukaan Pekan Daerah (PEDA) XI (11) Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA), Sabtu (21/6/2025) siang.

Menurut Sakirman, hingga sampai di titik ini, tentu tidak mudah. Sebab banyak hal yang harus dirinya tempuh. Seperti aktif melakukan penyuluhan langsung ke petani dan nelayan, berkontribusi dalam menyanggupi kebutuhan yang diinginkan pelaku sektor pertanian dan perikanan hingga menjembatani ke pemerintah daerah.

Dedikasi tersebutlah yang kemudian mengantarkan tekad Sakirman menjadikan dirinya, orang pilihan yang memiliki jasa di bidang hortikultura dan budidaya kelautan.

“Alhamdulillah berkat dukungan berbagai pihak serta masukan saran dan kritik yang membangun, bagaimana memajukan pertanian dan sektor kelautan yang ada di Berau saya anggap adalah pemicu saya untuk memperbaiki hal-hal yang masih keliru,” katanya.

“Sehingga sesuatu yang masih belum maksimal dari kemajuan sektor pertanian dan perikanan itu kita maksimalkan bahkan apa yang masih kurang itu kita perbaiki, jadi untuk meraih penghargaan ini tentu saja banyak rintangannya,” tambahnya.

Menurut Sakirman, masih banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan pemangku kepentingan di Berau, agar petani dan nelayan betah melakukan produktivitasnya. Misalnya, adalah perhatian terhadap sarana dan prasarana.

Sakirman memegang sertifikat penghargaan, kehormatan Abdi Bakti Tani Nelayan

 

Belum lagi, eksploitasi dan alih fungsi lahan yang membuat ruang bertani semakin sempit. Hal demikian yang menurutnya perlu dicarikan jalan keluar agar petani maupun nelayan bisa tetap semangat.

“Saya rasa kalau untuk bantuan oleh pemerintah daerah rutin saja tapi memang menyesuaikan anggaran yang ada, tinggal bagaimana meminimalisir lahan petani yang ada di Berau terjauh dari konflik antara perusahaan maupun individu, ini PR kita bersama,” jelasnya.

Sakirman menjelaskan, untuk sebaran lahan bertani saat ini juga telah semakin luas. Dari hematnya melalui data Badan Pusat Statistik, luas lahan pertanian di Kabupaten Berau terdiri dari lahan kering dan lahan basah.

Lahan kering memiliki luas 60.625 hektare, sedangkan lahan basah seluas 32.375 hektare. Dari luas tersebut, yang dimanfaatkan oleh petani tanaman pangan adalah 10.485 hektare lahan basah dan 12.230 hektare lahan kering.

“Komoditi yang dihasilkan juga beragam, selain padi sawah, ada padi gunung, karet, kakao dan tanaman lain yang masuk kategori palawija, begitu juga perikanan hasil pertahunnya bisa belasan ribu ton, produksi seperti ini yang harus terus dijaga agar tetap stabil, bagaimana menjaganya?, salah satunya tentu perhatian terhadap pemasoknya yakni petani dan nelayan,” tandasnya.

Adapun penerima penghargaan selain Sakirman yakni, Anggota DPRD Kaltim, Ekti Imanuel, Anggota DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Sujiati, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (DTPH) Kabupaten Paser, Erwan Wahyudi dan Ketua Pengakaran Durian Kaltim, Hamsadi. (*tim/ADV)

administrator

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *