detikberau.com, Tanjung Redeb – Menyiapkan sumberdaya manusia (SDM) yang unggul sebelum menempuh dunia kerja. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans), Berau menggelar penyuluhan dan bimbingan jabatan bagi pencari kerja.
Diantara pembicara yang diundang yakni perwakilan dari PT Pama Persada Nusantara distrik Berau Coal Binungan (BRCB) dan PT Kiani Kertas Nusantara.
Ketika ditemui, Selasa (5/8/2025), Human Capital Manager atau Manager Sumberdaya Manusia PT Pama BRCB Safril Rizki Waluyo menyebut, jika tantangan yang dihadapi para lulusan baru atau fresh graduate saat ini adalah bekerja dibawah bayang-bayang kemajuan dunia digital.
“Jadi materi yang saya sampaikan lebih kepada persiapan mereka dalam menghadapi dunia kerja di era digital, jadi itu yang harus mereka persiapkan sedini mungkin,” katanya.
Safril mengimbau agar para calon pencari kerja bisa lebih melek terhadap era globalisasi sehingga dapat memanfaatkan digital dalam hal meningkatkan kemampuan diri dan kemampuan dasar. Serta memberikan kontribusi lebih pada diri sendiri.
Karena tak hanya bermodalkan lowongan pekerjaan, dengan kemajuan teknologi yang saat ini semakin pesat, selain mencari kerja, lulusan dari SMK maupun perguruan tinggi semestinya bisa ikut berkontribusi dalam menciptakan lapangan kerja.
“Banyak hal yang bisa dilakukan seperti membuka usaha kuliner dan industri kreatif lainnya dengan bantuan pemasaran dan promosi melalui internet,” tambahnya.
Kalau dari program perusahaan, dikenal dengan nama PAMA Mengajar. Melalui itu menurut Safril para peserta yang terdiri dari anak-anak di lingkar tambang diberi edukasi, sharing dan sosialiasi oleh institusi pendidikan.
“Harapannya para siswa maupun mahasiswa bisa mempersiapkan diri, jadi ketika ada pembukaan lowongan banyak dari pemuda lokal yang bisa diserap oleh perusahaan dan lulus seleksi,” pesannya.
Terpisah, Kepala Bidang Penempatan dan Perluasan Kerja, Dewi Rahmasari menuturkan, jika kegiatan kali ini merupakan salah satu program dari dinas.
Dengan menghadirikan narasumber yang berkompeten di bidangnya, contohnya dunia usaha, maka para pencari kerja akan disesuaikan dengan bakat dan keinginannya dalam meningkatkan kemampuan yang dimiliki.
Cara tersebut dianggap ampuh dalam menyesuaikan kebutuhan pasar kerja yang ada di Kabupaten Berau. Agar tidak ada lagi anggapan jika sumberdaya lokal tidak sesuai dengan kebutuhan.
“Kita berusaha melaraskan antara ketersediaan SDM dengan kebutuhan pasar kerja,” jelasnya.
Menurut Dewi, perbandingan antara calon pencari dengan lapangan kerja tidak bisa dicocokan secara menyeluruh, hal tersebut karena, diantara perusahaan masih banyak yang belum memahami mengenai wajib lapor lowongan pekerjaan.
“Sehingga kami tidak bisa mengidentifikasi data secara akurat karena terkendala dengan persoalan data itu sendiri,” tambahnya. (*mgn)
