detikberau.com, Kelay – Respon cepat dilakukan pemerintah daerah saat mendapat laporan warga di Kecamatan Kelay terkait kondisi jalan dan banjir yang terjadi beberapa pekan terakhir. Dipimpin Wakil Bupati Berau, Gamalis didampingi Asisten I Hendratno dan beberapa OPD, Jumat (2/5/2025).
Rombongan menempuh perjalanan melintasi Kampung Batu Rajang di Kecamatan Segah. Di titik pertama ini, ditemukan permasalahan berupa jalan poros penghubung kampung yang tergenang banjir yang cukup dalam.
Melihat kondisi yang tidak memungkinkan untuk melintas, rombongan terpaksa menghentikan perjalanan setelah menumpuh puluhan kilometer menuju Kampung Long Duhung dan Long Keluh di Kecamatan Kelay.
Pengakuan Kepala Kampung Long Keluh, Paulus Elisa jika banjir di wilayahnya merupakan bencana langganan bahkan beberapa titik jalan banjirnya cukup dalam. Akibat banjir, infrastruktur lain berupa jembatan ikut terdampak.
“Didepan jalan nanti ada jembatan yang juga rusak dan sangag berisiko untuk dilintasi,” ungkapnya.
Disela-sela memantau banjir, Wabup Gamalis juga menyalurkan bantuan kepada masyarakat terdampak banjir. Penyalurannya dipusatkan di balai kampung kampung dan pemerintah kecamatan.
“Saya sebenarnya ingin melihat langsung kondisi saat ini di Kampung Long Keluh dan Long Duhung, serta menyerahkan bantuan. Namun kondisi perjalanan tidak memungkinkan karena curah hujan yang cukup tinggi, namun perjalanan ini akan kita ulang,” ungkap Gamalis.
Perjalanan ini disampaikan Gamalis, merupakan bagian upaya dari jajaran Pemkab Berau melalui instansi teknis untuk memantau langsung kondisi di lapangan. Sehingga mendapat analisa yang tepat dalam mengambil langkah langkah penanganan.
Selain badan jalan, beberapa kondisi jembatan dilaporkan mengalami kerusakan, sehingga akan dilakukan penanganan melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang.
“Jadi ini gerakan dari kawan kawan untuk melihat langsung dan kondisi ini mengharuskan kita bergerak bersama melakukan penanganan ini,” ungkapnya.
Pada anggaran 2025, Pemkab Berau telah mengalokasikan anggaran khusus untuk menangani ruas jalan dan jembatan menuju beberapa kampung di pedalaman Kelay.
Kalaupun nanti realisasi penanganan diantaranya berjalan lamban, itu karena beberapa rua jalan masih status wilayah berada di kawasan budidaya kehutanan, sehingga membutuhkan proses dalam perizinan pembangunan jalan.
Penanganan jembatan menjadi prioritas utama, karena menjadi akses utama dan juga usulan prioritas yang disampaikan masyarakat melalui pemerintah kampung.
Kabid Preservasi dan Jalan PUPR, Junaidi menjelaskan, selain mengalokasikan anggaran penanganan jalan dan jembatan. Pihaknya juga melakukan komunikasi dengan pemerintah kampung maupun perusahan disekitar lokasi.
Komunikasi itu membahas mengenai penanganan bersama untuk membantu. Dengan melakukan peninggian badan jalan yang tergenang banjir saat curah hujan tinggi. Terutama di ruas jalan yang masih berstatus KBK yang belum mendapat izin pakai lahan.
“Kami sudah program penanganan jalan poros hulu Kelay dari Batu Rajang, Segah sampai ke Long Lamcin secara bertahap,” jelasnya. (*tim/Prokopim)