detikberau.com, Tanjung Redeb – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Berau menyoroti rendahnya serapan anggaran dari sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) hingga pertengahan tahun anggaran 2025.
OPD diminta untuk mempercepat pelaksanaan program, agar penyerapan anggaran bisa optimal di semester kedua.
Wakil Ketua I DPRD Berau, Subroto, menyebut, realisasi anggaran secara umum baru mencapai 38 persen.
“Masih jauh dari harapan,” singkatnya belum lama ini.
Subroto menjelaskan, OPD besar seperti Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, dan Dinas PUPR masih menunggu selesainya proses lelang.
Hingga kini, sekitar 90 persen dari 400 paket pekerjaan sudah masuk tahapan lelang. Target penyelesaiannya ditetapkan pada bulan September mendatang.
Namun demikian, ia menyoroti adanya kendala teknis, terutama pada keterbatasan tenaga Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) bersertifikat di Unit Layanan Pengadaan (ULP).
Meski begitu, DPRD optimistis seluruh OPD dapat memperbaiki kinerja penyerapan anggaran agar tidak menimbulkan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) di akhir tahun.
“OPD harus serius, jangan sampai ada dana yang tidak terserap,” tegas Subroto.
Menanggapi hal itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau mengakui bahwa serapan anggaran pada semester awal 2025 belum berjalan maksimal.
Kepala Dinkes Berau, Lamlay Sarie, menyebut, masih ada beberapa program yang belum terselesaikan.
“Untuk semester awal ini mungkin ada yang belum maksimal,” ujarnya.
Ia menegaskan, pihaknya telah menyusun langkah untuk memaksimalkan realisasi anggaran pada semester kedua. Program-program yang sempat tertunda akan dipacu penyelesaiannya.
Ia menyebutkan, Dinkes memiliki sejumlah program prioritas yang akan difokuskan di paruh kedua tahun ini, seperti peningkatan layanan ibu dan anak, perbaikan gizi masyarakat, dan pelaksanaan cek kesehatan gratis.
“Kalau program Dinas Kesehatan akan fokus kepada pelayanan ibu dan anak, pelayanan gizi, kemudian cek pelayanan gratis, itu prioritas kita,” tutupnya. (*tim/ADV)
